Perancangan Aplikasi Web Dengan Akses Mobile Untuk Sistem Informasi Penjualan Menggunakan Arsitektur MVC
“Jurnal Bahasa
Indonesia”
Perancangan Aplikasi Web
Dengan Akses Mobile
Untuk Sistem Informasi Penjualan Menggunakan
Arsitektur MVC
Maulana Azhan Sanjaya
Sekolah Tinggi Komputer Banyuwangi
(corresponding author) azhansanjaya@gmail.com
Abstract
The daily undergoing business process of purchasing, inventory, and
selling of goods at Pacific Motor Bukittinggi shop is still manually executed
and not being favour in computerized. It trigerred some problems including a
build up of archives and reports, long counting process transactions, the
availability of current stock items and accumulation report sales and
purchases. To solve these matters, designing Web Applications with Mobile
Access on Pacific Motor Toko Bukittinggi is necessary in order to create more
effective business processes, as well as for the updated information
accesibility for management through mobile devices. The methodology used in
this design is the waterfall method. The implementation process are, (1) the
analysis of the system requirements by conducting a preliminary study and data
collection based on field studies and literature, (2) the design of the system
by using diagrams or architectural applications such as Business Process Model
Notation (BPMN), use case diagrams, sequence diagrams, class diagrams, and
Entity Relationship Diagram (ERD), (3) the implementation of a system using OOP
(Object Oriented programming), software architecture MVC (Model, View,
Controller) and using the PHP programming language and PostgreSQL Database, (4)
testing the system using the method of blackbox testing. The design process has
been successfully performed until the testing phase and run as needed
Keyword:
Selling, Purchasing, Web, Mobile, MVC, Information System
Abstrak
Proses bisnis pembelian, stok, dan penjualan barang yang sedang
berlangsung pada toko Pacific Motor Bukittinggi masih dilakukan secara manual
dan belum terkomputerisasi. Hal ini menyebabkan terjadinya beberapa masalah
antara lain penumpukan arsip dan laporan, proses penghitungan transaksi yang
lama, lambatnya ketersediaan informasi terhadap stok barang dan rekap laporan
penjualan maupun pembelian yang sulit. Untuk mengatasi masalah ini, perancangan
Aplikasi Web dengan Akses Mobile pada Toko Pacific Motor Bukittinggi ini sangat
dibutuhkan agar proses bisnis penjualan, stok, dan pembelian barang dapat
dilakukan secara efektif dan efisien, serta bagi pimpinan dapat mengakasesnya
dimanapun dan kapanpun dia butuhkan dengan Smartphone-nya. Adapun metodologi
yang digunakan dalam perancangan ini adalah metode waterfall. Proses
pelaksanaan dari metode waterfall yang digunakan ini, yaitu (1) analisis
kebutuhan sistem dengan melakukan studi pendahuluan dan pengumpulan data
berdasarkan studi lapangan dan studi pustaka, (2) perancangan sistem dengan
menggunakan diagram ataupun arsitektur aplikasi seperti Business Process Model
Notation (BPMN), use case diagram, sequence diagram, class diagram, dan Entity
Relationship Diagram (ERD), (3) implemetasi sistem menggunakan konsep
OOP(Object Oriented Programming) dan arsitektur perangkat lunak MVC (Model,
View, Controller) serta menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database
PostgreSQL, (4) melakukan pengujian sistem dengan menggunakan metode blackbox
testing. Proses perancangan ini telah berhasil dilakukan hingga tahap pengujian
dan berjalan sesuai kebutuhan.
Kata Kunci—
Penjualan, Pembelian, Web, Mobile, MVC, Sistem Informasi.
I. PENDAHULUAN
Toko Pacific Motor merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di
bidang penjualan sparepart dan accesories dari berbagai mobil.
Penjualan dan pemesanan barang merupakan sebagian dari aktivitas proses bisnis
di toko Pacific Motor. Mengembangkan dan mengelola sistem informasi dengan baik
akan mampu menjadikan perusahaan berkembang. Sistem pemesanan, penjualan,
penyimpanan dilakukan belum sepenuhnya menggunakan sistem yang terkomputerisasi
dalam pengolahan data barang. Masih terdapat kekurangan dalam pengelolaan data
transaksi di toko Pacific Motor, seperti terjadinya penumpukan arsip dan belum
tersedianya tempat penyimpanan arsip membuat keamanan datanya kurang terjamin.
Kekurangan lainnya dalam proses transaksi yakni pembuatan laporan transaksi,
pelayanan transaksi, dan pencarian data yang lambat, penghitungan data dalam
jumlah banyak akan sulit dilakukan dan pengelolaan barang masuk serta keluar
juga kurang terkendali sehingga akan menimbulkan permasalahan dalam
administrasi toko.
Salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan dari
toko Pacific Motor adalah dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi.
Dunia bisnis memanfaatkan teknologi informasi terutama dalam area pengolahan
data sehingga dapat menghasilkan informasi sebagai alat bantu pengambilan
keputusan bisnis, baik yang bersifat strategis ataupun operasional. Pada awal
penggunaan TI sebagai perangkat bantu pengolahan data, sering muncul istilah Electronic Data Processing (EDP).
Perkembangan lebih lanjut dari penggunaan teknologi informasi dalam sistem
informasi sering pula disebut dengan sistem informasi berbasis komputer (Computer-Based Information System/CBIS) .
Teknologi informasi yang akan menjadi solusi bisnis toko Pacific Motor adalah
Aplikasi web dengan akses mobile untuk Sistem Informasi Penjualan
Retail dengan menggunakan arsitektur MVC (Model, View, Controller).
Perkembangan dunia mobile kini
berada di tahap kedewasaan. Pengguna perangkat mobile hingga akhir tahun 20017 di Asia telah mencapai 300 juta
pengguna. Hal yang lebih mencengangkan, Indonesia adalah salah satu konsumen
terbesar untuk perangkat mobile. Pada
perkembangan tersebut, unsur mobilitas menjadi disukai masyarakat, terutama
pada segmen masyarakat bisnis yang memang dalam pekerjaan sehari-harinya bekerja
tanpa batasan waktu dan tempat. Pemilik dari toko Pacific Motor yang memang
seringkali berada di luar toko mendapatkan kemudahan dengan adanya mobile phone yang dimiliki dan terhubung
langsung dengan transaksi di toko sehingga bisa di cek kegiatan transaksi tanpa
harus ada di toko. Oleh karena itu, dirancang sebuah sistem informasi berbasis
web dengan akses mobile pada toko Pacific Motor Bukittinggi.
II. PEMODELAN WATERFALL
Model pengembangan yang digunakan
dalam pembangunan perangkat lunak ini adalah metode waterfall. Metode waterfall
adalah suatu proses pengembangan perangkat lunak berurutan, di mana kemajuan
dipandang sebagai terus mengalir ke bawah (seperti air terjun) melewati
fase-fase perencanaan, pemodelan, implementasi (konstruksi), dan pengujian. Gambar 1 berikut ini adalah gambar
pemodelan waterfall.
A. Analisis Kebutuhan Sistem
Tahap analisis diawali dengan gambaran berupa studi pendahuluan dan
pengumpulan data di toko Pacific Motor. Setelah itu dilakukan analisis terhadap
sistem transaksi penjualan yang berjalan, kebutuhan yang diinginkan dan
diperlukan oleh pengguna serta masalah yang akan diselesaikan. Analisis ini
mencakup proses bisnis perusahaan yang digambarkan menggunakan BPMN (Bussiness Process Model Notation), use
case, sequence diagram, use case scenario, dan class analysis.
B. Perancangan Sistem
Tahapan perancangan sistem
dilakukan dengan membuat diagram yang dibutuhkan seperti ERD (entity relationship diagram), arsitektur aplikasi, statechart diagram dilakukan untuk mobile dan class diagram. Kemudian
dilakukan perancangan terhadap user
interface untuk sistem informasi berbasis web dan mobile.
C. Implementasi Sistem
Tahap ini merupakan implementasi yang dilakukan dengan menggunakan konsep
OOP (object oriented programming)
kemudian menggunakan arsitektur perangkat lunak MVC (Model, View, Controller). Bahasa yang digunakan yaitu bahasa
pemograman PHP dan JavaScript sedangkan untuk tampilan
menggunakan HTML5 kemudian database menggunakan PostgreSQL.
D. Pengujian Sistem
Tahapan pengujian sistem dilakukan dengan menggunakan metode blackbox
testing serta pengujian dilakukan secara terprogram dan pengujian secara
manual. Pengujian aplikasi mobile dilakukan hanya pada sistem
operasi android sedangkan pengujian
aplikasi web dilakukan pada perangkat
komputer dengan sistem operasi windows
III. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Pada tahap analisis dan perancangan sistem digunakan UML (Unified Modeling Language) yang
berfungsi untuk menggambarkan prosedur dan proses kerja aplikasi.[4]
A. Analisis Sistem
1) BPMN Penjualan
Barang : Pada penjualan barang semua aktivitas masih dilakukan secara manual.
Untuk pencatatan penjualan harian maupun laporan penjualan masih belum
terbukukan secara tepat dan akurat. Berdasarkan hasil analisis dari tahap
penjualan barang maka untuk tahapan proses penjualan barang yang sedang
berjalan adalah sebagai berikut :
1. Pembeli menanyakan barang ke toko dan
karyawan gudang memeriksa ketersediaan barang.
2. Karyawan gudang menunjukkan barang ke
pembeli.
3. Jika barang cocok maka karyawan
gudang membuat faktur penjualan dan pembeli membayar sesuai jumlah faktur
penjualan.
BPMN untuk
proses penjualan barang yang sedang berjalan dapat dilihat pada gambar 2
Dari hasil analisis proses penjualan barang saat ini
dibuatlah proses usulan dengan memanfaatkan sistem informasi penjualan baru
yang menggunakan database sebagai penyimpanan dari penjualan harian dengan
tahapan proses sebagai berikut :
1. Pembeli menanyakan barang ke toko dan
karyawan gudang memeriksa ketersediaan barang dari aplikasi.
2. Karyawan gudang menunjukkan barang ke
pembeli.
3. Jika barang cocok maka karyawan kasir
memasukkan data penjualan ke aplikasi, setelah itu aplikasi mencetak faktur
sesuai informasi data input penjualan dan pembeli membayar sesuai jumlah faktur
penjualan. BPMN untuk proses penjualan barang yang diusulkan dapat dilihat pada
gambar 3
2) Use Case Diagram: Kegiatan yang bisa dilakukan oleh pengguna terhadap sistem dan sistem
bisa menanggapi permintaan dari pengguna [7]. Use case diagram dalam pembangunan sistem ini terdiri dari 3 aktor
dan 28 fungsional. Gambar 4 merupakan aktivitas yang digambarkan ke dalam use case diagram.
3) Skenario Use Case Input Data Penjualan :Use
case input data penjualan dapat dilakukan oleh karyawan kasir toko. Pada form penjualan karyawan kasir akan
memasukkan data barang yang dibeli oleh konsumen. Skenario use case untuk input data
penjualan dapat dilihat pada tabel 1
TABEL I
SKENARIO USE CASE INPUT DATA BARANG
Use
Case Name
|
Input
Data Barang
|
|
Participating
actors
|
Kar
|
yawan Gudang
|
Flow
of events
|
1.
|
Karyawan gudang meng-klik
menu data barang
2. Sistem menampilkan halaman data barang
|
|
3.
|
Aktor mengklik tombol tambah data barang
4. Sistem Menampilkan form
input data barang
|
|
5.
|
Karyawan gudang mengisi form input data barang
6. Sistem
menyimpan dan menampilkan data barang
|
Entry
condition
|
Aktor telah login ke sistem
|
|
Exit
condition
|
Sistem menyimpan data
|
4) Sequence Diagram Input Data Penjualan : Aktor yang terlibat dalam proses input data penjualan adalah
karyawan/kasir toko. Proses input data penjualan dikelola oleh transaksi controller dan disimpan dalam entitas
penjualan dan detail penjualan. Sequence
diagram untuk proses input data
penjualan dapat dilihat pada gambar 5
5) Class Analysis Input Data Penjualan : Class analysis
untuk input data penjualan terdiri
dari 3 interface yaitu halaman utama,
halaman penjualan, form input detail
penjualan. Input data penjualan
dikelola oleh transaksi controller
dimana model transaksi bertindak
sebagai model. Analisis kelas untuk input data penjualan dapat dilihat pada
gambar6
B. Perancangan Sistem
1) Entity Relationship Diagram: merupakan teknik
yang digunakan untuk memodelkan kebutuhan data dari suatu organisasi, biasanya
oleh System Analyst dalam tahap
analisis persyaratan proyek pengembangan sistem [9]. Pada tahap ini ERD
terbentuk dari 14 tabel yang saling berelasi satu dengan yang lainnya, seperti
yang terlihat pada gambar7.
2) Struktur Basis Data Tabel Penjualan : Berikut merupakan gambaran struktur basis data yang
akan diimplementasikan ke dalam tabel penjualan yang terlihat pada tabel 2.
TABEL
II STRUKTUR BASIS DATA TABEL PENJUALAN
Nama Atribute
|
Tipe Data
|
Ukuran
|
Keterangan
|
nofaktur
|
integer
|
-
|
Primary
Key
|
tanggal
|
date
|
-
|
|
waktu
|
time
|
-
|
|
diskon
|
integer
|
-
|
|
jumlah
|
integer
|
-
|
|
kembalian
|
integer
|
-
|
|
status
|
character
varying
|
20
|
|
3) Arsitektur Perangkat Lunak: MVC merupakan arsitektur perangkat lunak yang digunakan untuk
memudahkan pengelolaan pengembangan aplikasi. Aplikasi yang semula ditulis
dalam satu halaman, dipisah-pisahkan menjadi tiga bagian yang saling
berhubungan. Bagian-bagian itu adalah Model,
View, dan Controller [5].
Gambar 8 merupakan arsitektur perangkat lunak MVC yang
menunjukkan view meminta data ke controller. Kemudian controller memanggil data ke model. Setelah itu model mengirimkan data yang diminta view ke controller.
Kemudian controller mengirim data ke view, sehingga dapat dilihat bahwa controller berguna untuk penghubung
antara view dan model. Pada studi kasus di Pacific Motor ini Class Controller yang
di rancang ada 4 yaitu: TransaksiController, PagesController, MasterController
dan ReportController. Sementara itu untuk Class Model ada 4 juga yaitu:
ModelTransaksi, ModelPages, ModelReport dan ModelMaster. Pada bagian view tidak
memiliki class.
4) Statechart Diagram: Statechart diagram adalah
sebuah teknik yang sering digunakan untuk menggambarkan behaviour sebuah sistem. Statechart
diagram menggambarkan transisi dan perubahan keadaan (dari satu state ke state yang lain) suatu objek pada sistem sebagai akibat dari
stimuli yang diterima [6]. Dalam pembangunan aplikasi ini dilakukan perancangan
statechart diagram untuk aplikasi mobile. Rancangan statechart diagram untuk aplikasi mobile dapat dilihat pada gambar 9.
5) Class Diagram : Class diagram merupakan suatu gambaran class-class
yang dimasukkan ke dalam aplikasi [8]. Class diagram yang digunakan dalam aplikasi ini hanya class controller dan class model sedangkan pada bagian view tidak memiliki class. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 10.
6) User Interface Halaman Home : Pada tampilan halaman home
terdapat header, footer, dan beberapa
menu utama yang ada pada aplikasi seperti terlihat pada gambar 12.
IV. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
A. Implementasi
1)
Batasan Implementasi : Batasan implementasi yang dibangun
pada aplikasi sistem informasi penjualan retail berbasis web dengan fitur mobile
di toko Pacific Motor Bukittinggi yaitu :
a. Bahasa pemrograman yang digunakan
dalam aplikasi ini yaitu bahasa pemrograman PHP, javascript, dan ajax
serta untuk tampilan menggunakan HTML5.
b. Database yang
digunakan dalam implementasi aplikasi yaitu database
PostgreSQL.
c. Tema yang digunakan dalam aplikasi web menggunakan Bootstrap css.
d. Pembangunan perangkat lunak dilakukan
dengan menggunakan konsep OOP (Object
Oriented Programming) dengan arsitektur perangkat lunak MVC (Model, View, Controller).
2)
Pengkodean Program : Setelah melakukan analisis dan perancangan,
maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengkodean program dengan menggunakan
bahasa pemrograman yang telah ditentukan sebelumnya. Disini diuraikan mengenai
kode program yang digunakan untuk implementasi aplikasi berbasis web. Berikut ini contoh pengkodean
program pada script Class Model untuk
proses login seperti program 1.
<?php class Model
{
public
function __construct()
{
}
public
static function ceklogin($user, $pass)
{
$db
= DB::getInstance();
$sql = "select * from admin where username='$user' AND
password='$pass'";
$req
= $db->query($sql);
$list
= $req->fetchAll(PDO::FETCH_ASSOC);
$count
= count($list);
return
$count;
}
}
?>
|
Program 1 Script Class Model
3)
Implementasi Antar Muka : Implementasi antar muka menggambarkan
tampilan dari aplikasi yang dibangun mencakup antar muka aplikasi web maupun aplikasi mobile. Implementasi dari aplikasi terdiri dari beberapa halaman
yang ditampilkan sesuai dengan menu
yang dipilih oleh user. Berikut
contoh implementasi antar muka halaman home
aplikasi web yang telah dibangun
seperti pada gambar 12.
B. Pengujian
1)
Kasus dan Hasil Pengujian : Bagian ini menjelaskan mengenai kasus
serta hasil pengujian yang dilakukan. Pengujian dilakukan berdasarkan fokus
pengujian yang dipaparkan sebelumnya. Berikut ini merupakan contoh dari hasil
pengujian pada proses input data
barang.
Pengujian dilakukan
dalam 2 kondisi yaitu kondisi sukses dan kondisi gagal, dimana untuk kondisi
gagal terdeteksi apabila ada barang yang diinputkan dengan kode yang sama
dengan barang yang diinputkan sebelumnya. Hasil pengujian dapat dilihat pada
tabel 3.
TABEL
III PENGUJIAN INPUT DATA BARANG
Kasus dan Hasil Uji (Sukses)
|
|
Input Data
Barang
|
|
Data Masukan
|
Data Lengkap Barang
|
Yang diharapkan
|
Data tersimpan dan muncul notifikasi sukses
|
Pengamatan
|
Data tersimpan dan sistem memunculkan notifikasi sukses
|
Kesimpulan
|
Diterima
|
Kasus dan Hasil Uji (Gagal)
|
|
Input Data
Barang
|
|
Data Masukan
|
Data kode barang sudah ada di dalam database
|
Yang diharapkan
|
Data tidak tersimpan dan
muncul pemberitahuan
|
Pengamatan
|
Data barang tidak disimpan dan muncul pemberitahuan
|
Kesimpulan
|
Diterima
|
a. Pengujian Input Data Barang (Sukses)
Pada pengujian input data barang dalam kondisi sukses
dilakukan dengan menggunakan aplikasi yang telah dibuat. Karyawan gudang
menginputkan data barang di form input data barang yang telah disediakan. Jika
data berhasil diinputkan maka sistem akan mengeluarkan notifikasi bahwa data
berhasil diinputkan dan data yang masuk akan tampil di tabel data barang
seperti pada gambar 13.
Untuk melakukan pembuktian bahwa data sudah diinputkan sesuai
dengan keinginan, maka dilakukan pengecekan lewat database dan melakukan query
select dengan field kode barang
yang diinputkan sebelumnya. Pembuktian ini dapat dilihat pada gambar 14.
b. Pengujian Input Data Barang (Gagal)
Input data barang dengan kondisi gagal
apabila kode barang yang dimasukkan telah terdaftar sebelumnya di dalam database sehingga tidak diperbolehkan.
Contoh notifikasi sistem dan pengujian
jika input data barang dengan
kondisi gagal dapat dilihat pada gambar 15.
Untuk melakukan pembuktian bahwa data yang diinputkan tidak
masuk ke dalam database maka
dilakukan pencarian data di database
berdasarkan nama barang yang gagal dimasukkan sebelumnya. Contoh pembuktian
dapat dilihat pada gambar 16.
2)
Laporan yang dihasilkan oleh aplikasi
Laporan
yang dihasilkan oleh aplikasi yaitu laporan data stok barang, laporan transaksi
penjualan, pembelian dan Laba Rugi. Namun laporan ini bisa ditambahkan sesuai
dengan kebutuhan dari perusahaan. Gambar 17 merupakan contoh dari laporan
penjualan.
3)
Akses Mobile
Untuk
memudahkan akses pemilik toko terhadap segala transaksi yang terjadi, maka
apikasi juga dirancang dengan akses mobile,
agar pemilik toko dapat melihat perkembangan atau transaksi yang terjadi di
perusahaan dimana pun dan kapanpun dia membutukan. Aplikasi mobile merupakan sebuah aplikasi yang
memungkinkan kita untuk dapat melakukan berbagai aktifitas dengan menggunakan
perangkat mobile [10]. Karena pemilik toko biasanya jarang sekali menetap di
toko. Dengan adanya akses via aplikasi mobile
ini tentunya sangat bermanfaat sekali bagi pemilik perusahaan. Gambar 18
dibawah adalah salah satu contoh bentuk aplikasi mobile dari sistem informasi penjualan yang dibangun. Pada aplikasi
tersebut data yang ditampilkan adalah tanggal transaksi, nomor faktur, nama
barang dan harga jual. Jika datanya banyak user
bisa mencari data yang dibutuhkan dengan cepat di menu search dengan mengetikan nomor faktur atau nama barang.
V. PENUTUP
Dalam pengembangan sistem ini mulai dari tahap analisis, perancangan,
hingga tahap implementasi dan pengujian dapat diambil kesimpulan bahwa
perancangan aplikasi web dengan akses mobile untuk sistem informasi penjualan
retail menggunakan arsitektur MVC di Toko Pacific Motor Bukittinggi telah
berhasil dan sesuai dengan fungsional yang diinginkan seperti uraian berikut :
1. Proses bisnis yang terjadi pada toko
Pacific Motor Bukittinggi saat ini, yaitu penjualan, pembelian, return barang,
dan koreksi stok barang masih dilakukan secara manual tanpa adanya sistem yang
terkomputerisasi.
2. Tahapan analisis dan perancangan yang
digunakan dalam pengembangan sistem informasi penjualan retail pada toko Pacific Motor Bukittinggi yaitu Business Process Model Notation (BPMN), use case, sequence diagram, class
analysis, class diagram, dan Entity
Relationship Diagram (ERD).
3. Dalam membangun aplikasi, penulis
menggunakan konsep Object Oriented
Programming (OOP) dengan arsitektur Model-View-Controller
(MVC). Proses pemrograman dilakukan dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP
pada sisi server dan menggunakan javascript, jQuery, Ajax pada sisi client untuk membangunan aplikasi
berbasis web. Untuk pembangunan
aplikasi mobile menggunakan bahasa
pemrograman HTML dan Ajax dengan aplikasi
pembangunan memakai Phonegap. Untuk
database menggunakan PostgreSQL versi
9.2.
4. Pengujian sistem dilakukan dengan
menggunakan metode blackbox testing
untuk menguji fungsional sistem. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem
informasi penjualan retail sudah
sesuai dengan kebutuhan fungsional dan dapat berjalan sebagaimana mestinya.
5. Aplikasi sistem informasi penjualan retail menunjukkan mobilitas yang
tinggi dengan akses mobile memungkinkan
pengguna untuk melihat informasi toko dimana saja dan kapan saja saat
dibutuhkan
DAFTAR PUSTAKA
[1]
A.
Darono, Aplikasi Excel sebagai Perangkat Bantu Audit, Jakarta: PT Elex Media
Komputindo, 2007.
[2]
Ferdiana
and S. M. Ridi, Membangun Aplikasi SmartClient Pada Platform Windows Mobile,
Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2008.
[3]
A.
F. Hanif, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Untuk Keunggulan Bersaing
Perusahaan dan Organisasi Modern, Yogyakarta: Andi Offset, 2007.
[4]
C.
Dewi and K N. Pramono, Pembuatan Aplikasi Pencatatan Service Mobil di PT.
Armada International Motor Berbasis Android, Jurnal Nasional Teknik Elekto dan Teknologi Informasi
Universitas Gadjah Mada, Vol. 4, No. 4, November 2015, ISSN: 2301- 4156.
[5]
R.
S. Pressman, Software Engineering : A Practitioner Approach, McGraw-Hill
Companies, 2011.
[6]
K.
D. Hartono, Implementasi Model View Controller dan Object Relational Mapping
pada Content Manajemen Sistem Informasi Keuangan,
http://repository.uksw.edu/handle/123456789/1329, 2009.
[7]
Satzinger,
Jackson, Burd. System Analisis and Design
with the Unified Process. USA: Course Technology, Cengage Learning, 2010
[8]
Evi
Triandini, I Gede Suardika. Step by Step
Desain Proyek Menggunakan UML. STIKOM Bali. Yogyakarta : Andi Offset. 2012.
[9]
Irene,
Herlinna Sectio. Entity Relationship
Diagram (ERD) dan Contoh Kasus. 2014
Yani, Moren. Media Pembelajaran Matematika Untuk Balita Dengan Metode Glenn Doman
Berbasis Android. Universitas Widyatama [10] Bandung: 2013
Komentar
Posting Komentar