MEMBUAT JARINGAN INTERNET DI SEBUAH DESA
JURNAL ILMIAH
MEMBUAT JARINGAN INTERNET DI SEBUAH
DESA
OLEH:
JEPRI CARA WIDIANTARA(1116101376)
PEMBIMBING:
AGUS
RIYONO,M.Pd
PROGRAM
STUDI TEKNIK INFORMATIKA
SEKOLAH
TINGGI ILMU KOMPUTER PGRI
BANYUWANGI
2017
ABSTRACT
Kemajuan teknologi
informasi semakin berkembang. Dengan berkembangnya teknologi ini dibutuhkan
informasi juga mengalami kemajuan yang tinggi. Salah satu kemajuan teknologi
informasi yang paling dikenal adalah internet.
Berdasarkan kebutuhan masyarakat akan internet yang tinggi, Komperta hotspot-net dibangun dengan perancangan sistem yang efisien baik sistem, Infrastruktur dan layanan.
Berdasarkan kebutuhan masyarakat akan internet yang tinggi, Komperta hotspot-net dibangun dengan perancangan sistem yang efisien baik sistem, Infrastruktur dan layanan.
Dengan
identifikasi dan analisis kebutuhan akan perancangan jaringan ekonomis
diperoleh namun efisien. Untuk mengimplementasikan sistem ini, Komperta
hotspot-net menggunakan router dengan sistem operasi PC Mikrotik. Untuk media
penggunaan transiminya berbasis Wireless Access Point.
Topologi yang
digunakan adalah infrastruktur jaringan dengan menggunakan konsep WDS (Wireless
Distribution System) sehingga area jangkauan sinyal Wi-Fi akan lebih lebar dan
mudah untuk diimplementasikan.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan
dibidang informasi begitu cepat, hal ini diikuti dengan perkembangan teknologi
komunikasi khususnya internet. Kehadiran internet di Indonesia sudah sangat
dibutuhkan mengingat bahwa teknologi informasi ini telah memberikan kemudahan
proses komunikasi yakni dengan meniadakan jarak dan waktu yang selama ini
dirasakan sebagai faktor penghambat.
Untuk
terhubung ke Internet seseorang harus menggunakan komputer yang tersambung ke
server layanan Internet melalui jaringan telekomunikasi. Salah satu alternatif
yang banyak digunakan adalah menggunakan dial up atau saluran telepon lokal.
Dengan cara ini, pengguna Internet menyambung ke nomor telepon milik penyedia
jasa akses Internet (Internet Service Provider / ISP), yang selanjutnya
menghubungkan ke simpul – simpul informasi yang terdapat di jaringan Internet.
1.2 Rumusan Masalah
Masalah tersebut adalah bagaimana sulitnya warga yang
bertempat tinggan di desa untuk bisa mengakses internet selayaknya warga yang
bertempat tinggal di kota.
1.3 Tujuan
Tujuan pembuatan jurnal ini adalah untuk menambah wawasan
tentang bagaimana cara untuk membuat sebuah jaringan internet di desa.
1.4 Manfaat
Jaringan internet
desa inilah yang menjadi solusi atau alternatif untuk mengakses Internet bagi warga
yang bertempat tinggal di desa.
BAB II
PEBAHASAN
2.1 Dasar Teori
2.1.1 Router
Router
adalah perangkat yang menghubungkan beberapa jaringan data dalam level protokol yang sama, beroperasi di layer network OSI dan juga berfungsi
sebagai pemisah antara Broadcast Domain yang
satu dengan yang lain.
Router mempunyai fungsi
utama memilih route dalam melewatkan
informasi dari satu pengguna ke pengguna lainnya dengan memilih kombinasi lintasan yang optimal.
2.1.2 Konsep Router
Konsep
router yaitu suatu media pengiriman data yang mampu mengatur kegiatan
komunikasi data berbasis Connectionless Oriented
yang mengirimkan data dengan konsep datagram untuk mencegah efek-efek negatif
seperti data yang datang tidak berurutan maupun data yang tidak sampai
ditujuan.
2.1.3 Fungsi Router
Sebuah
router menampung traffik dari
sumber-sumber traffik kemudian menyalurkan
dengan cara memilihkan jalan yang terdekat ke tujuannya. Jadi pada dasarnya
fungsi sebuah router adalah sebagai pengatur jalannya data/informasi.
Sebuah
router menampung traffik dari
sumber-sumber traffik kemudian
menyalurkan dengan cara memilihkan jalan yang terdekat ke tujuannya. Jadi pada
dasarnya fungsi sebuah router adalah sebagai pengatur jalannya data/informasi.
Secara
mudah dapat dikatakan, router
menghubungkan dua buah jaringan yang berbeda, tepatnya mengarahkan rute
yang terbaik untuk mencapai network yang diharapkan.
2.1.4 NAT (Network Address Translation)
Network Address Translation
atau yang lebih biasa disebut dengan NAT adalah suatu metode untuk
menghubungkan lebih dari satu komputer ke jaringan internet dengan menggunakan satu alamat IP. Banyaknya
penggunaan metode ini disebabkan karena ketersediaan alamat IP yang terbatas,
kebutuhan akan keamanan (security), dan kemudahan serta fleksibilitas dalam
administrasi jaringan.
Agar
dapat mencapai mesin di Internet, alamat IP private (alamat IP RFC1918) harus
diubah menjadi alamat IP publik yang
dapat di routing di Internet global.
Hal ini dapat dicapai menggunakan teknik yang dikenal sebagai Network Address
Translation, atau NAT.
2.1.5 Wireless Network
Wi-Fi
(Wireless Fidelity) merupakan istilah
yang diberikan untuk sistem wireless
LAN yang menggunakan standar IEEE 802.11. Istilah Wi-Fi diciptakan oleh sebuah
organisasi bernama Wi-Fi Alliance
yang bekerja menguji dan memberikan sertifikasi untuk perangkat-perangkat WLAN.
Perangkat wireless diuji berdasarkan interoperabilitasnya dengan
perangkat-perangkat wireless lain yang menggunakan standar yang sama.
Setelah
diuji dan lulus, sebuah perangkat akan diberi sertifikasi Wi-Fi Certified. Artinya perangkat ini bisa
bekerja dengan baik dengan perangkat-perangkat wireless lain yang juga bersertifikasi ini. Semua produk yang telah di test dan disetujui
dengan label Wi-Fi Certified (registered trademark) oleh Wi-Fi Alliance berarti memiliki
interoperabilitas satu sama lain sekalipun berbeda jenis, merk dan vendor.
Secara umum setiap produk Wi-Fi bekerja pada frekuensi yang sama 2,4 Ghz dan
5.x Ghz dan dapat saling bekerja satau sama lain meskipun tidak tersertifikasi
oleh Wi-Fi Alliance. Istilah WiFi
umumnya digunakan untuk teknologi berbasis standar IEEE 802.11, sebagaimana
istilah Ethernet digunakan untuk standar IEEE 802.3. Pada awalnya, sertifikasi
Wi-Fi hanya diberikan pada perangkat wireless yang bekerja pada standar IEEE
802.11b. Namun, saat ini standar ini juga diberikan pada semua perangkat yang
menggunakan standar IEEE 802.11. Sertifikasi Wi-Fi sudah dianggap sebagai
sertifikasi standar untuk perangkat wireless yang ada saat ini. Wi-Fi telah
banyak digunakan di berbagai sektor seperti bisnis, akademis, perumahan, dan
banyak lagi. Singkatan Wireless Fidelity,
istilah untuk teknologi Wireless berbasis standar IEEE 802.11. IEEE 802.11
adalah spesifikasi standar yang dibangun oleh IEEE untuk mendefinisikan
teknologi Wireless LAN dan disetujui pada 1997.
Keuntungan
dari sistem Wi-Fi, pemakai tidak dibatasi ruang gerak dan hanya dibatasi pada
jarak jangkauan dari satu titik pemancar Wi-Fi. Untuk jarak pada sistem WiFi
mampu menjangkau area 100feet atau 30M radius. Selain itu dapat diperkuat
dengan perangkat khusus seperti booster yang berfungsi sebagai relay yang mampu
menjangkau ratusan bahkan beberapa kilometer ke satu arah (directional). Bahkan hardware terbaru, terdapat perangkat dimana
satu perangkat Access Point dapat saling merelay (disebut bridge) kembali ke
beberapa bagian atau titik sehingga memperjauh jarak jangkauan dan dapat
disebar dibeberapa titik dalam suatu ruangan untuk menyatukan sebuah network
LAN.
2.1.6 WDS (Wireless Distribution System)
Dengan
mengkonfigurasi AP dengan WDS, maka apabila client laptop berpindah dari satu
area AP ke area AP lainnya, maka user seakan-akan tetap berada di area yang
sama.
Dengan Wireless
Distribution System (WDS) memungkinkan jaringan wireless dikembangkan menggunakan
beberapa access point tanpa harus memerlukan backbone kabel jaringan untuk menghubungkan mereka, seperti cara
tradisional. Keuntungan yang bisa kelihatan dari Wireless Distribution System
dibanding solusi lainnya adalah bahwa dengan Wireless Distribution System
(WDS), header MAC address dari paket traffic tidak berubah antar link access
point. tidak seperti pada proses encapsulation misalnya pada komunikasi antar router yang selalu menggunakan
MAC address pada hop berikutnya.
Semua base station
dalam Wireless Distribution System (WDS) harus dikonfigure menggunakan channel
radio yang sama, methode enkripsi (tanpa enkripsi, WEP, atau WAP)
dan juga kunci enkripsi yang sama. Mereka bisa dikonfigure dengan menggunakan SSID
(service set identifiers) yang
berbeda sebagai identitas. Wireless Distribution System (WDS) juga mengharuskan
setiap base station untuk bisa melewatkan kepada lainnya didalam system.
Wireless
Distribution System (WDS) bisa juga didefinisikan sebagai mode repeater karena
dia bisa tampak sebagai Bridge dan juga menerima wireless client pada saat
bersamaan (tidak seperti system bridge tradisional).
Namun ada kerugian
dalam system Wireless Distribution System (WDS) ini, troughput efektif maksimum
adalah terbagi dua setelah transmisi pertama (hop) dibuat. Misalkan, dalam
kasus dua router dihubungkan sistem Wireless Distribution System (WDS), dan
komunikasi terjadi antara satu komputer yang terhubung ke router A dengan
sebuah laptop yang terhubung secara wireless dengan salah satu access point di
router B, maka troughputnya adalah separuhnya, karena router B harus
re-transmit informasi selama komunikasi antara dua belah sisi.
Akan tetapi jika sebuah komputer dikoneksikan
ke router A dan notebook di koneksi kan ke router B (tanpa melalui koneksi
wireless), maka troughput tidak terbelah dua karena tidak ada re-transmit
informasi.
2.2 Uji Kelayakan
2.2.1. Kelayakan Teknologi
Teknologi yang
akan diusung pada pembangunan sistem ini adalah WLANKelebihan dari teknologi
WLAN:
1. Mobilitas
dan Produktivitas Tinggi, WLAN memungkinkan client untuk mengakses informasi
secara realtime sepanjang masih dalam jangkauan WLAN, sehingga meningkatkan kualitas
layanan dan produktivitas. Pengguna bisa melakukan kerja dimanapun ia berada
asal dilokasi tersebut masuk dalam coverage
area WLAN.
2. Kemudahan
dan kecepatan instalasi, karena infrastrukturnya tidak memerlukan kabel maka
instalasi sangat mudah dan cepat dilaksanakan, tanpa perlu menarik atau
memasang kabel pada dinding atau lantai.
3. Fleksibel,
dengan teknologi WLAN sangat memungkinkan untuk membangun jaringan pada area
yang tidak mungkin atau sulit dijangkau oleh kabel.
4. Menurunkan
biaya kepemilikan, dengan satu Access
Point sudah bisa mencakup seluruh area dan biaya pemeliharaannya murah
(hanya mencakup stasiun sel bukan seperti pada jaringan kabel yang mencakup
keseluruhan kabel).
2.3 Kelayakan Operasional
Pada sisi kelayakan Operasional itu dibagi menjadi 2 aspek yaitu:
A. Aspek
teknis
1. Dengan dibangunnya sistem jaringan Hotspot Wi-Fi
RT/RW net dapat memenuhi kebutuhan
internet yang sangat tinggi.
2. Biaya
yang dikeluarkan akan lebih murah dibandingkan layanan akses sebelumnya.
3. Tingkat
kestabilan kecepatan dalam akses internet dapat dinikmati.
B.
Aspek psikologis
1. Sistem
ini akan lebih mudah diterapkan kepada masyarakat karena tidak membutuhkan
pelatihan yang rumit.
2.Orang-orang
yang terlibat dalam membangun sistem ini mempunyai kreteria yang cukup, dalam
menjalankan sistem.
2.4 Kebutuhan Sistem
2.4.1 Kebutuhan Perangkat Keras
Perangkat keras
dalam sistem komputer memiliki peranan untuk menjalankan sistem komputer.
Perangkat keras masing-masing memiliki fungsi yang berbeda-beda, tetapi
mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk menjalankan atau menghidupkan sistem
komputer. Berikut ini merupakan daftar perangkat keras yang digunakan :
1. PC
Mikrotik Server
2. Access
Point
3. Antena
omni
4. Box
access point
5. Kabel
Jamper
6. POE
(Power Over Ethernet)
7. Kabel
UTP/STP
2.4.2 Kebutuhan perangkat Lunak
1.
MikrotikWindows , dan sistem operasi apapun
yang terinstal di client.
2.4.3 Kebutuhan Informasi
Informasi/
Output yang akan dihasilkan dengan dibangunnya Jaringan HotspotRT/RW Net ini
dapat menjadikan SDM di wilayah itu akan lebih terangkat, dikarenakan mereka
dipermudah dengan dibangunnya sistem ini, dimana akses internet murah,
mendapatkan kecepatan yang stabil dan dapat di akses dimanapun karena
menggunakan wireless sebagai keunggulannya.
2.4.4 Perancangan Sistem
Dalam
perancangan akan dibuat suatu Penggunaan manajemen Jaringan Hotspot Wi-Fi RT/RW
Net, yang melalui Router Mikrotik sedangkan perangkat Access Point dan Switch
Hub merupakan pengantar access
terhadap client. Dalam jaringan ini di buat dua media, media Wireless dan
Kabel. Pada bagian layanan Router Mikrotik paket yang digunakan NAT, Routhing
IP, Proxy, Login user. Sedangkan IP address terhadap user di setting DHCP, dan jika user mengunakan radio AP di
kasih dua blok IP address Statik dan Dinamik, IP address Statik untuk blok
radio sedangkan untuk IP adreess Dinamik untuk ke pc atau komputer sehingga
pada komputer tidak perlu di setting IP address lagi, yang di setting IP adreess-nya
di pihak client hanya pada radio AP untuk menghindari IP conflig pada jaringan.
Pada jaringan ISP
(Internet service provider) di hubungkan ke Router mikrotik pada Ethernet-0
kemudian IP public-nya di NAT(Network Address Translation), sehingga dapat di
jadikan IP local pada Ethernet-1. Kemudian Ethernet-1 di tancapkan ke Switch
Hub untuk membagi ke seluruh jaringan local, dan juga pada AP ditancapkan pada
Switch Hub, agar pada client yang ingin terhubung melalui Wireless dapat
berjalan dengan lancar, sedangkan pada client yang ingin terhubung melalui
media kabel juga tinggal menancapkan pada port Switch Hub yang tersisa.
2.4.5 Instalasi Router Mikrotik
Mikrotik
adalah termasuk salah satu distro linux yang di dalamnya di khususkan sebagai
router dimana memiliki fiture yang cukup lengkap dan mudah di konfigurasi, dan
termasuk pilihan utama bagi pemula yang memperdalam ilmu network. Untuk fiture
Mikrotik antara lain sebagai NAT , VPN ,
sebagai proxy , untuk hotspot , bisa membagi bandwidth limiter dan semua fiture
sangat cukup untuk membangun sistem router.
2.4.6 Konfigurasi Router mikrotik
Untuk
menjalankan konfigurasi router mikrotik maka langkah yang harus di lakukan
konfigurasi IP Address Publik yang kita punya dari ISP tempat kita berlangganan
adalah 202.74.79.0/30 dimana router Mikrotik di set 202.74.79.2/30 dengan
gateway serta DNS 202.74.79.1 dan blok IP untuk client misalnya 192.168.10.0/29
yang artinya ada lima PC client yang dapat terhubung ke router.
Ada
dua cara untuk setting mikrotik tersebut, yaitu dengan winbox (tools GUI dari
Mikrotik) dan melalui terminal seperti halnya Linux, tapi yang akan di jelaskan
disini adalah melalui terminal
2.4.7 Konfigurasi login
Konfigurasi
untuk menentukan Autentifikasi Client, yaitu berupa Username dan Password.
2.4.8 Konfigurasi Radius
Konfigurasi
ini berguna untuk mengatur client baik untuk pengelolaan setting Keuangan
bahkan sampai dengan pengaturan Bandwith untuk yang menggunakan sistem
Voucher/paket Personal.
2.4.9 Diagram Alir Sistem (Flowchart)
2.4.10 Konfigurasi Routing
Router
adalah sebuah device yang berfungsi untuk meneruskan paket-paket dari sebuah
network ke network yang lainnya baik LAN ke LAN atau ke WAN sehingga hosthost
yang ada pada sebuah network bisa berkomunikasi dengan host-host yang ada pada
network yang lain. Tujuan dari routing adalah agar paket IP kita dikirim sampai
pada target, begitu juga paket IP yang ditujukan untuk kita sampai dengan baik.
Target atau destination ini bisa berada dalam 1 jaringan atau pun berbeda
jaringan baik secara topologis maupun geografis.
2.4.11 Konfigurasi Proxy
Proxy
server merupakan program yang dapat mempercepat akses ke suatu web yang sudah
diakses oleh komputer lain, karena sudah di simpan didalam caching server.
Transparent proxy menguntungkan dalam management client, karena sistem
administrator tidak perlu lagi melakukan setup proxy di setiap browser komputer
client karena redirection dilakukan otomatis di sisi server.
2.4.12 Authentification dan Accounting
Authentification
adalah proses dalam rangka validasi user pada saat memasuki sistem, username
dan password di cek melalui proses yang mengecek langsung ke daftar mereka yang
diberikan hak untuk memasuki sistem tersebut,
Autorisasi ini di set up oleh administrator yang di lakukan menggunakan
Mikrotik. Pada perancangan PC Router berbasis Mikrotik ini diawali instalasi
Mikrotik, dilanjutkan konfigurasi IP Address,
Gateway dan DNS, DHCP Server dan
NAT , Konfigurasi Autentifikasi
pengguna diawali dengan kofigurasi sistem
Hotspot lalu dilanjutkan dengan
konfigurasi Server Radius sebagai backend-nya serta konfigurasi
User Manager, kemudian mengimplementasikan ke dalam sistem Prepaid Voucher sebagai login akses Internet dan
merubah tampilan default halaman login sesuai kebutuhan.
Tahap inilah yang dilakukan oleh seorang admin pada Mikrotik untuk
mengautentifikasi client, agar tidak ada kesamaan ID Dan juga akan diketahui
batas pemakainnya.
Skema
untuk autentifikasi pada Paket Berlangganan yang dilakukan terhadap Client baik Paket Voucher maupun Paket Perbulan adalah
berdasarkan User Id dan Password agar tidak terjadi kesalahan dalam pendataan.
Sehingga sistem nantinya akan secara langsung memutuskan koneksi ketika masa
waktunya berlangganan sudah habis.
Accounting adalah perhitungan
keuangan, yang dilakukan disini adalah berdasarkan Penggunaan Paket. Adapun
paket Voucher itu perhitungan keuangannya menggunakan menit sebagai tanda untuk
memulai dan mengakhiri masa aktifnya, sedangkan untuk paket yang perbulan itu
menggunakan perhitungan hari apabila sudah sampai batas 30 hari secara otomatis
sistem akan mematikannya. Langkah
pengkonfigurasian yang dilakukan di Mikrotik sama dengan cara yang
dilakukan pada tahap Authentification, hal yang membedakan adalah penambahan
Perhitungan keuangan untuk membedakan antara Paket Perbulan dengan paket
Vocher.
2.4.13 Implementasi dan Pembahasan
Setelah
Perancangan Sistem maka tahap selanjutnya adalah tahap Implementasi dan
Pembahasan. Tahap ini adalah tahap dimana megimplementasikan yang sudah dirancang dengan melakukan
konfigurasi pada router Mikrotik
sehingga dapat diterapkan pada jaringan
menggunakan wireless
2.5
Uji
Coba
2.5.1 Konfigurasi Mikrotik
Setelah
router terinstal dengan Mikrotik router OS, hal yang pertama harus dilakukan
adalah mengkonfigurasi Mikrotik agar bisa digunakan untuk routing, mengatur
bandwith, dan penggunaan tool usermanager
serta radius. Untuk memulai menggunakan winbox, administrator harus login
dengan mac-address atau IP address.
2.5.2
Bandwith
Control
Mengatur
Bandwidth dengan mengalokasikan maksimum
bandwidth untuk setiap user / komputer merupakan hal yang penting untuk menjaga
agar penggunaan bandwidth dapat maksimal untuk keperluan yang baik dengan
keterbatasan yang ada.
2.5.3 Penggunaan Hotspot Oleh User
Saatnya
ujicoba dari komputer client, user kemudian memasukan username dan password
yang kita buat pada usermanager
2.5.4 Penggunaan Setting Proxy
Dimana fungsi dari setting proxy juga dapat
memblokir situs-situs yang tidak diinginkan. Seperti contoh situs yang
berkaitan dengan pornografi, pada uji coba program kali ini akan di lakukan
pemblokiran terhadap situs Facebook.
2.5.5 Pemeliharaan Jaringan
Pemeliharaan
sistem yang dilakukan terhadap Perangkat Keras yang digunakan sangat
dibutuhkan, dikarenakan kesemuanya itu beroperasi terus-menerus.
BAB
III
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
Sistem dalam
manajemen hotspot ini masih banyak yang harus dikembangkan yang tentunya
diharpakan untuk menjadi lebih baik. Dari segi keamanan jaringan mulai serangan
virus dan ataupun sniffer belum
diterapkan dalam sistem ini.
Dalam sistem ini
digunakan DHCP serverdan Statik, dalam sistem ini untuk AAA (Authentication, Authorization, Accounting)
digunakan Radius Server yang berada dalam internal Mikrotik. Sehingga untuk
pengolahan database tidak bisa dilakukan. Untuk itu diharapkan kepada peneliti
selanjutya untuk membuat apalikasi
Database AAA (Authentication,
Authorization, Accounting) dan aplikasi untuk verifikasi password.
3.2
SARAN
Adapun saran-saran
dari penulis untuk peneliti selanjutnya diantaranya sebagai berikut :
a. Lakukan
observasi dan pengumpulan data terlebih dahulu, sebelum membangun jaringan.
Tujannya agar memudahkan kita dalam merancang jaringan.
b.
Usahakan tidak lebih dari 40 (empat puluh)
client yang terhubung dalam satu Access
Point demi alasan untuk performa yang
maksimal.
c. Dalam
satu network, sebaiknya menggunakan
produk access point dari vendor yang sama. Karena akan
membutuhkan waktu untuk membiasakan melakukan setup dari setiap produk yang berbeda.
d. Ubah
konfigurasi default Access Point seperti SSID, IP address, dan password bawaan dari vendor supaya keamanan akses terhadap
Wi-Fi tersebut lebih baik.
e. Aktifkan
fitur security pada Access Point untuk meningkatkan keamanan jaringan,
bila diperlukan.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Yani. 2008. Panduan Membangun Jaringan
Komputer(edisi revisi utility jaringan),
Yogyakarta: Lokomedia.
Mark Burgess. 2004. Principles Of Network And System
Administration, 2nd edition, John
Wiley & Sons.
Wikipedia Indonesia. 2010
Ensiklopedia Bebas Berbahasa Indonesia.
Komentar
Posting Komentar