PENGENALAN GAMBAR WAJAH DENGAN METODE THRESHOLDING, NEGATIVE, DAN CROPPING
JURNAL
ILMIAH
“PENGENALAN GAMBAR WAJAH DENGAN METODE THRESHOLDING, NEGATIVE, DAN CROPPING”
Disusun Oleh
RIZKA MAULIDINA
1115101300
S1 TEKNIK INFORMATIKA
STIKOM PGRI BANYUWANGI
2017
Abstrak
Keamanan
dalam membuat suatu sistem merupakan hal yang sangat penting. Pesatnya
perkembangan software menjadikan keamanan sebagai kebutuhan dasar. Tidak ada
sistem komputer yang dapat diamankan secara total, yang dapat dilakukan adalah
membuat kesulitan bagi orang lain dalam mengganggu sistem
komputer kita. Aplikasi yang banyak menggunakan keamanan yang tinggi salah
satunya pengenalan diri. Pengenalan diri yang banyak dikembangkan sekarang ini
lebih mengarah ke bagian biometrik manusia, salah satunya adalah mengenali
wajah manusia.
Pengenalan wajah yaitu menyesuaikan dari beberapa
pendekatan untuk pengenalan objek dan grafika komputer didasarkan secara
langsung pada citra-citra tanpa penggunaan model 3D. Karena dimensi piksel
hasil transformasi berukuran besar kemudian dilakukan dengan menggunakan metode Thresholding, Negative, dan Cropping. Citra untuk pengujian berupa citra wajah dan data wajah yang sebagian
merupakan data citra pelatihan, jumlah data uji sebanyak 5 citra yang
terdiri dari 3 citra wajah dan 2 citra
bukan wajah.
Dari hasil tersebut didapatkan bahwa persentase ketepatan
pengenalan wajah menunjukkan hasil yang memuaskan. Untuk kesalahannya
menunjukkan angka yang kecil. Berdasarkan
hasil
yang dilakukan diperolah tingkat keberhasilan mengenali wajah 5 kali uji coba yang dilakukan.
Kata kunci:
biometrik, pengenalan wajah, thresholding, negative, croping.
1. PENDAHULUAN
Citra
(image) adalah istilah lain untuk gambar. Sebagai salah satu komponen
multimedia yang memegang peranan sangat penting dalam bentuk informasi visual,
citra mempunyai karakteristik yang tidak dimiliki oleh data teks, yaitu kaya
dengan informasi. Operasi pengolahan citra merupakan operasi yang dilakukan
untuk mentransformasikan suatu citra menjadi citra lain yang dapat
dikatagorikan berdasarkan tujuan transformasi maupun cakupan terhadap citra.
Pada hasil pemotretan kamera digital dan hasil scan gambar dengan format
digital, sering terdapat kekurangan misalnya dalam pengambilan sebuah gambar,
sering kali buram serta nampak kurang tajam, gambar terlihat redup, kurang
fokus, dan kurang cemarlang. Ada beberapa penyebabnya, di antaranya resolusi
gambar rendah, jumlah pixel warna sangat minim dan kurang fokus pada objek
gambar yang dimaksud. Persentase kesamaan data uji dan data yang didentifikasi
tinggi jika pencahayaan terang. Tujuan penelitian ini adalah utuk merancang
sebuah sistem pengenalan wajah dengan metode yang dikembangakan dalam
pengenalan wajah, salah satu metode yang digunakan adalah metode THRESHOLDING, NEGATIVE, DAN CROPING.
Sedangkan
proses yang dilakukan pada penelitian ini
meliputi:
a)
proses menangkap citra wajah dengan kamera.
b) proses algoritma eigenface untuk mengambil keputusan menyamakan citra wajah
yang ditangkap kamera saat masuk dengan citra yang telah disimpan sebelumnya,
di mana wajah yang akan digunakan untuk akses masuk adalah wajah yang menghadap
ke depan kamera, jarak 50 cm dengan pencahayaan yang baik dan tidak ada objek
yang menghalangi wajah.
Pada saat pengambilan citra wajah juga harus memperhatikan kondisi cahaya, variasi ekspresi, dan kualitas citra. Karena pada pengenalan wajah kondisi cahaya sangat menentukan akurasi dari pengenalan wajah semakin gelap atau terang cahaya tersebut, variasi ekspresi yang berubah-ubah, citra yang mempunyai derau (noise) dari setiap citra wajah yang diambil akan mempengaruhi akurasi dari pengenalan wajah. Untuk membuat proses pengubahan citra berderajat keabuan menjadi citra biner atau hitam putih sehingga dapat diketahui daerah mana yang termasuk objeck dan background dari citra secara jelas menggunakan metode Thresholding, untuk memotong satu bagian dari citra menggunakan metode Cropping dan untuk membalikkan dari citra asal menggunakan metode Negative.
2. LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Pengenalan Wajah
Subjek pada
jurnal ini adalah pengolahan citra untuk
pengenalan wajah manusia menggunakan metode Thresholding,
Negative, dan Cropping. Data dalam penelitian ini menggunakan data citra sampel wajah manusia
berupa file citra berekstensi .jpg dan yang telah diolah terlebih dahulu untuk
menghasilkan citra yang lebih baik dan untuk mempermudah pembacaan data dalam
pengenalan wajah. Pengenalan wajah sendiri yaitu salah satu teknologi
biometrik yang telah banyak diaplikasikan dalam sistem keamanan. Dalam
aplikasinya sendiri pengenalan wajah menggunakan sebuah kamera untuk menangkap
wajah seseorang kemudian dibandingkan dengan wajah yang sebelumnya telah
disimpan di dalam database tertentu. Ada banyak metode yang telah dikembangkan
oleh para ilmuwan untuk dapat melakukan pengenalan wajah secara akurat.
2.2
Metode Pengolahan Citra Thresholding
Thresholding adalah proses mengubah citra berderajat keabuan
menjadi citra biner atau hitam putih sehingga dapat diketahui daerah mana yang
termasuk obyek dan background dari
citra secara jelas. Citra hasil thresholding biasanya
digunakan lebih lanjut untuk proses pengenalan obyek serta ekstraksi fitur.
2.3 Metode Pengolahan Citra Negative
Citra negative merupakan citra yang berkebalikan dengan
citra asli, sama seperti film negatif hasil pengambilan citra dengan menggunakan
kamera konvensional. Jika terdapat sebuah citra yang mempunyai jumlah grey
level L dengan range [0 hingga L-1], maka citra negative diperoleh dari
transformasi negative dengan persamaan :
s = L-1-r
Keterangan :
s = citra hasil transformasi negatif.
L = jumlah gray level sebuah citra.
r = citra asli.
2.4 Metode Pengolahan Citra
Cropping
3. PEMBAHASAN DAN UJI COBA
Input Citra
Citra yang di inputkan adalah citra digital dengan warna RGB (Red,
Green, Blue) yang akan di konversikan ke citra grayscale. Citra digital ikan
ini bereksistensi JPG (Joint Photographic Group). Untuk Sourcecode input citra
seperti:
Konversi Citra
Selanjutnya citra RGB (Red, Green, Blue) di konversi ke dalam
model warna citra grayscale dengan menggunakan perintah sebagai berikut:
Sehingga hanya memiliki satu nilai warna keabuan dalam tiap
piksel. Proses perubahan citra RGB (Red, Green, Blue) ke grayscale di tunjukkan
seperti gambar di bawah ini:
Thresholding
Analisis terhadap citra grayscale dengan
menggunakan thresholding yang memiliki ketetapan atau konstanta bernilai (T) =
200, suatu piksel yang memiliki warna hitam akan semakin menjadi hitam dan jika
piksel memiliki warna putih akan menjadikan semakin putih, untuk
pengimplementasian dengan sourcecode sebagai berikut:
Yang menunjukan hasil segmentasi citra sebagai
berikut:
Negative
Seperti yang di paparkan dalam landasan teori tentang citra
negative, analisis terhadap citra grayscale dengan
menggunakan metode negative adalah membalikkan
level intensitas pada sebuah citra, jika terdapat dalam suatu piksel berwarna
putih maka akan berubah menjadi berwarna hitam. Dari penjelasan diatas dapat di implementasikan sourcecode
sebagai berikut:
Yang menunjukkan hasil dari citra menggunakan metode negative
sebagai berikut:
Cropping
Analisis terhadap citra grayscale dengan
menggunakan metode cropping, citra akan mengecil atau membesar dengan ukuran
yang telah ditetapkan. Dari
penjelasan landasan teori tentang citra cropping diatas dapat di
implementasikan dalam sourcecode sebagai berikut:
Dibawah
ini menunjukkan hasil dari citra menggunakan metode cropping:
Gambar Citra dengan
menggunakan Metode Cropping
4.PENUTUP
1.
Kesimpulan
Kesimpulannya adalah pada saat citra
grayscale diolah dengan metode thresholding hasilnya warna hitam akan semakin menjadi hitam dan piksel yang memiliki warna putih akan menjadikan semakin putih namun secara
keseluruhan gambar tidak begitu halus seperti awal. Pada metode negative
hasilnya berlawanan dengan gambar aslinya yaitu piksel yang memiliki warna
putih akan menjadi hitam sedangkan piksel yang berwarna hitam menjadi putih dan
hasil dari metode croping yaitu gambar akan lebih kecil atau besar dengan
penentuan ukuran tertentu sebelumnya.
Jadi, dalam citra original ini hanya mendeteksi satu
wajah saja, dengan menggunakan metode thresholding, negative, dan cropping,
citra tersebut lebih jelas bentuk wajah dari citra original.
2.
Saran
Jurnal ini masih banyak kekurangan, diharapkan untuk kedepan bisa
diperbaiki dan dikembangkan lagi untuk menjadi lebih baik dengan metode
filtering atau yang lainnya.
5. DAFTAR PUSTAKA
Jurnal
Murinto, PENGENALAN WAJAH MANUSIA DENGAN METODE
PRINCIPLE COMPONENT ANALYSIS, PCA, Desember 2007.
Permana Arbi, Kelvin, RANCANGAN
APLIKASI PENGENALAN WAJAH
DENGAN ALGORITMA EIGENFACE, Juli 2013.
Wicaksana, Anggit, PENGOLAHAN CITRA DIGITAL
“CITRA NEGATIF”,
Oktober
2015.
Komentar
Posting Komentar