Melindungi Aplikasi dari Serangan CrossSite Scripting (XSS) Dengan Metode Metacharacter
Melindungi Aplikasi
dari Serangan CrossSite
Scripting (XSS) Dengan Metode Metacharacter
NAMA : YUSRIL WAHYU P. (1116101356)
SEKOLAH TINGGI ILMU
KOMPUTER BANYUWANGI
PROGRAM STUDI TEKNIK
INFORMATIKA
2017
Abstrak -
Kebutuhan akan penggunaan layanan internet yang meluas ke tempat lain dan
berbagai kehidupan nyata ini juga mengakibatkan meningkatnya kejahatan di
internet. Keamanan
aplikasi yang tidak dapat diandalkan menyebabkan data dan kerahasiaan pengguna
penting terancam. Hal ini tentunya
berbahaya bagi pengguna dan operator. Metode
terbaik untuk keamanan internet perlu diprioritaskan untuk menentukan
langkah-langkah pengurangan yang tepat agar pertama-tama dipahami adalah
bagaimana kejahatan tersebut bekerja.
Skrip cross-site adalah jenis serangan injeksi ke situs dengan mengandalkan kelemahan target atau pengguna internet. Penyerang akan menggunakan kelemahan pengguna melalui ajakan atau dorongan untuk mengikuti arahan terhadap kondisi tertentu yang telah menjadi data pencurian muatan, dengan kerahasiaan atau perintah tertentu melalui kode script oleh pengepungan.
Dalam penelitian ini dilakukan beberapa percobaan untuk mengetahui pengaruh perlakuan tertentu terhadap perlakuan lain terhadap kondisi yang terjadi, untuk memasukkan metacharacter ke dalam kode script sebelum dan sesudah proses eksekusi naskah. Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian adalah fungsi metacharacter untuk melindungi kerentanan.
Keyword-Internet, CrossSite Scripting, Percobaan, Metacharacter, Security, Attacker.
Skrip cross-site adalah jenis serangan injeksi ke situs dengan mengandalkan kelemahan target atau pengguna internet. Penyerang akan menggunakan kelemahan pengguna melalui ajakan atau dorongan untuk mengikuti arahan terhadap kondisi tertentu yang telah menjadi data pencurian muatan, dengan kerahasiaan atau perintah tertentu melalui kode script oleh pengepungan.
Dalam penelitian ini dilakukan beberapa percobaan untuk mengetahui pengaruh perlakuan tertentu terhadap perlakuan lain terhadap kondisi yang terjadi, untuk memasukkan metacharacter ke dalam kode script sebelum dan sesudah proses eksekusi naskah. Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian adalah fungsi metacharacter untuk melindungi kerentanan.
Keyword-Internet, CrossSite Scripting, Percobaan, Metacharacter, Security, Attacker.
Intisari—Kebutuhan masyarakat atas penggunaan jasa
internet semakin meluas dan mencakup berbagai bidang kehidupan hal ini
mengakibatkan turut meningkatkannya kejahatan dalam dunia internet. Keamaanan
aplikasi yang tidak baik mengakibatkan data penting dan kerahasiaan pengguna
menjadi terancam. Hal ini tentu saja merugikan bagi pihak pengguna maupun
penyelenggara. Untuk itu perlu dikedepankan metode–metode terbaik dalam
keamanan berinternet dan untuk menentukan tindakan penanggulangan yang tepat
terlebih dahulu harus dipahami cara kerja dari jenis kejahatan tersebu.
CrossSite Scripting merupakan jenis serangan injection terhadap situs
dengan mengandalkan kelemahan dari target atau pengguna internet. Penyerang
akan memanfaatkan kelemahan pengguna melalui ajakan atau bujukan untuk
mengikuti arahan menuju suatu kondisi tertentu yang telah dimuati oleh usaha
untuk pencurian data, kerahasiaan atau perintah tertentu melalui code scripting
oleh penyerang.
Dalam penelitian ini dilakukan Sejumlah Eksperimen
untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang
terkendalikan, yaitu dengan menanamkan metacharacter kedalam code scripting
sebelum dan sesudah proses berjalan. Tujuan yang hendak dicapai melalui
penelitian ini adalah pembuktian terhadap fungsi metacharacter dalam menutup
celah kerentanan keamanan aplikasi.
Kata Kunci— Internet, CrossSite
Scripting, Eksperimen, Metacharacter, Keamanan, Penyerang.
I. PENDAHULUAN
Digitalisasi merupakan era dimana informasi dapat saling
bertukar dengan sangat mudah dan cepat. Perkembanganya turut andil dalam
meningkatkan taraf hidup manusia untuk menjadi lebih baik pada segala bidang
hehidupan. Hal ini mengakibatkan pengguna layanan internet memiliki latar
belakang pendidikan dan usia yang berbeda. Dengan semakin meluasnya penggunaan
maka semakin rentan keamanan jaringan terhadap serangan. Untuk menghindari dari
kondisi yang tidak diharapkan maka perlu dilakukan pengawasan dan penyebaran
informasi yang baik bagi pengguna layanan internet. Salah satu yang menjadi
perhatian peneliti adalah bahwa beberapa serangan dilakukan dengan cara yang
sederhana namun mengakibatkan kerugian yang sangat besar bagi pihak lain maupun
pengguna. Dengan demikian bagi penyelenggara situs perlu melakukan tindakan
pencegahan untuk menghindari adanya celah keamanan tersebut.
Keamanan aplikasi adalah tindakan pencegahan dari serangan
pengguna komputer atau pengakses aplikasi yang tidak bertanggung jawab dan
tujuan dari keamanan itu sendiri adalah menjaga dan menghindari hilangnya data
atau kerahasiaan dari pengguna. Jenis kejahatan komputer mempunyai ciri-ciri
penyerangan yang berbeda berdasarkan tujuan yang hendak dicapai oleh
penyerang.
Cross-Site Scripting merupakan jenis kejahatan terhadap
keamanan aplikasi yang memanfaatkan kelengahan pengguna melalui ajakan atau
hasutan untuk menggunakan fasilitas email atau Uniform Resource Locator
(URL)
tertentu
yang telah ditanamkan sejumlah code oleh penyerang untuk kepentingan tertentu.
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan oleh Stuttard pada tahun 2007
sampai dengan 2011 terhadap 100 lebih aplikasi web, ternyata masih banyak yang
memiliki celah keamanan. Celah-celah keamanan yang ditemukan dan prosentasenya
yaitu: Kesalahan Otentikasi (62%), Kesalahan Akses Kontrol (71%), SQL Injection
(32%), Cross-site Scripting – XSS (94%), Kebocoran Informasi (78%), dan
Crosssite Request Forgery – CSRF (92%) [1]. Dengan demikian dianggap perlu
melakukan pencegahan terhadap kejahatan Cross-site scripting.
Metode yang di kedepankan dalam penelitian ini adalah
pemanfaatan metacharacters sebagai validasi input yang diberikan oleh pengguna
melalui aplikasi web.
II. LANDASAN TEORI
Penelitian didukung oleh sejumlah teori yang relevan dengan
tujuan yang hendak dicapai untuk mendapatkan hasil yang tepat.
A. CrossSite Scripting (XSS)
Cross-Site Scripting merupakan salah satu kejahatan terhadap
keamanan aplikasi melalui masukan pada browser. Penyerangan dilakukan dengan
cara mengelabui target dan mengarahkannya untuk masuk menuju halaman tertentu
yang sudah diberikan code tertentu oleh penyerang [2].
Cross-Site
Scriptingdilakukan untuk berbagai macam tujuan antara lain :
1. Mengambil alih kendali dari browser
yang dimiliki target
2. Mengambil kerahasiaan data target
melalui Cookie atau form data termodifikasi yang selanjutnya akan diforward
kepada penyerang.
3. Penyisipan file yang tidak dikendaki.
B. Bagaimana CrossSite Scripting (XSS)
dapat mempengaruhi kerentanan?
CrossSite Scripting merupakan salah satu kejahatan terhadap
keamanan aplikasi melalui masukan pada browser. Penyerangan dilakukan dengan
cara mengelabui target dan mengarahkannya untuk masuk menuju halaman tertentu
yang sudah diberikan code tertentu oleh penyerang [2].
Dua hal
yang dapat digunakan oleh penyerang dengan metode CrossSite Scripting :
1. Remote site to aplication site
Serangan
jenis ini diluncurkan dari luar, baik sebagai pesan email atau link di website
lain. Pengguna masuk dengan mengklik link, loading gambar, atau mengisi form
yang menyembunyikan hasil eksekusi yang berbahaya.
2. Aplication site to same or remote
site
Serangan
jenis ini diluncurkan secara lokal, mengeksploitasi kepercayaan pengguna
terhadap aplikasi untuk melakukan suatu tujuan jahat. Penyerang menyisipkan
sebuah script berbahaya ke dalam sebuah komentar atau beberapa tulisan lainnya
yang menyimpan masukan dari pengguna. Ketika halaman dengan sisipan script
tersebut dimuat dan diproses oleh seorang pengguna, browser melakukan beberapa
tindakan yang tidak seharusnya dilakukan.
Kerentanan CrossSite Scripting terjadi ketika sebuah aplikasi
mengirimkan data ke web browser tanpa adanya validasi yang baik. Informasi yang
penting di PC yang telah di masukan oleh korban yang mengeksekusi CrossSite
Scripting kemudian dikirimkan kepada hacker [3].
C. Metacharacter
Merupakan
karakter dengan maksud khusus yang digunakan dalam sebuah script [4]. Pada
pemrogrman PHP fungsi html specialchars() berfungsi untuk merubah
karakter-karakter khusus menjadi format HTML diantaranya:
1. & (ampersand) menjadi
&
2. " (double quote) menjadi
&quo;
3. ' (single quote) menjadi '
4. < (less than) menjadi<
5. >(greater than) menjadi>
D. Cookie
Cookie merupakan fasilitas penyimpan informasi yang pengguna
miliki ketika terhubung dengan suatu situs tertentu berisikan data dan segala
aktifitas yang dilakukan target melalui browser. Session Cookie adalah cookie
yang tersimpan dalam memory dan akan hilang ketika browser tertutup sedangkan
persistent cookie adalah cookie yang tersimpan dalam bentuk file ke dalam
harddisk. Cookie memiliki tujuan mempermudah server untuk mendapatkan identitas
namun oleh penyusup Cookie dimanfaatkan untuk melakukan kejahatan [5].
Gambar 2
memberikan gambaran mengenai Cookie pada browser. Dengan adanya Cookie
identitas target dapat dikenali dengan mudah oleh server pada kunjungan
selanjutnya. Cookie memiliki sifat Persistent dan Non Persistent.
E. Penelitian Lain Yang Relevan
1. Menangkal Serangan SQL Injection
Dengan Parameterized Query merupakan jurnal yang membahas tentang metode
menangkal serangan terhadap situs secara injection melalui halaman login yang
di berikan logika SQL, dengan tujuan dimana query yang diberikan akan dianggap
selalu bernilai benar. Tujuan utama dari SQL Injection adalah memasuki database
melalui user dan password yang telah diambil alih oleh penyusup untuk dikuasai
[6].
2. Rancang Bangun Add-ons Deteksi Cross
Site Scripting Pada Peramban Mozilla Firefox merupakan jurnal yang membahas
secara khusus serangan Cross-Site pada browser [7].
Kedua jurnal mempertegas bahwa peningkatan keamanan harus
dilakukan mulai dari pintu pertama masuknya informasi yaitu browser.
III. METODELOGI PENELITIAN
Sejumlah Eksperimen dilakukan dalam penelitian ini untuk
mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang
terkendalikan [8].
Langkah-langkah penelitian yang digunakan untuk mendapatkan
hasil diuraikan berdasarkan urutan proses yang ditunjukan pada gambar 3.
Penelitian dibagi kedalam 5 langkah kegiatan, yaitu:
Pengamatan, studi Pustaka, Eksperimen, Analisa Hasil dan Kesimpulan. Berikut
uraian yang diberikan.
1. Pengamatan
Merupakan
kegiatan yang dilakukan diawal penelitian untuk mendapatkan permasalahan yang dianggap
perlu untuk diberikan solusi yang tepat. Berdasarkan pengamatan ditemukan bahwa
Cross Site Scripting merupakan jenis kejahatan didunia maya yang sering terjadi
tetapi cenderung diabaikan keberadaannya tanpa memperhatikan efek negatif yang
dapat ditimbulkan.
2. Studi Pustaka
Mencari
beberapa kemungkinan solusi ilmiah melalui literatur terpercaya dari sejumlah
buku, jurnal dan situs yang dianggap mampu memberikan jawaban yang paling
tepat. Selanjutnya melakukan penyusunan scripting yang akan digunakan sebagai
media pengujian.
3. Eksperimen
Dari
beberapa kemungkinan solusi yang ditemukan ditentukan satu metode yang
digunakan sebagai pengujian terhadap serangan CrossSite Scripting, yaitu Sanitize
Values Passed To Other Systems dengan teknik Metacharactersyang dianggap cukup
mudah dan praktis, yaitu penggunaan fungsi spesial karakter yang akan merubah
karakter-karakter khusus menjadi format HTML [9].
Langkah-langkah
Pengujian:
Pengujian
Pertama:
Memberikan
serangan CrossSite Scripting terhadap situs sebelum blum diberikan pertahanan
melalui masukan form dan URL untuk selanjutnya diamati pengaruh yang
ditimbulkan.
Pengujian
Kedua :
Memberikan
serangan CrossSite Scripting terhadap situs sesudah diberikan pertahanan
melalui masukan form dan URL untuk selanjutnya diamati pengaruh yang
ditimbulkan.
4. Analisa
Hasil
Dari hasil pengujian tersebut ditentukan apakah metode yang
digunakan berhasil mencapai tujuan yang diharapkan. 5. Kesimpulan
Jika
ditemukan adanya perbaikan dari situs yang telah diberikan keamaan maka metode
dianggap berhasil.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengujian terhadap Code Scripting dilakukan dengan dua
tahapan yaitu sebelum dan sesuah pemberian metode keamanan melalui input form
dan URL dengan hasil sebagai berikut :
Pada
pemrogrman PHP fungsi html specialchars() berfungsi untuk merubah
karakter-karakter khusus menjadi format HTML diantaranya:
1. & (ampersand) menjadi
&
2. " (double quote) menjadi
"
3. ' (single quote) menjadi '
4. < (less than) menjadi<
5. >(greater than) menjadi>
FungsiTrim()
pada pemrogramn PHP berfungsi menghilangkan spasi pada masukan.

V. KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan selama
melakukan pengujian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil Eksperimen membuktikan bahwa
metode metacharacter terbukti mampu menutup masuknya serangan Cros Site
Scripting terhadap sebuah situs [10]
2. Metode metacharacter mudah untuk
diimplementasikan dan efekti dalam hasil yang dicapai.
3. Menentukan konsep keamanan pada
lapisan awal suatu layanan berbasis web perlu memperhatikan beberapa hal antar
lain : kenyamanan pengguna layanan dan pengaruhnya terhadap kecepatan proses
DAFTAR PUSTAKA
[1]
Stuttard,
Dafydd and Pinto, Marcus. 2011. The Web Application Hacker’s Handbook: Finding
and Exploiting Security Flaws, Second Edition. John Wiley & Sons, Inc:
Indianapolis.
[2]
Jeremiah
Grossmann, Robert Hansen, Petko. D. Petkov, Anton Rager and Seth Fogie. XSS
Attack Cross Site Scripting Exploits and Defense. US: SYNGRESS. 2007
[3]
Earnest
Wish, Leo. Python web hacking essentials. Syngress. 2015.
[4]
Stuart
McClure, Joel Scambray, George Kurtz. Hacking Exposed, McGraw-Hill.2003
[5]
S’to,Seni
Internet Hacking, jasakom. 2004
[6]
Yulianingsih.
Menangkal Serangan SQL Injection Dengan Parapeterized Query. JEPIN. vol. 2.
hal. 46–50. 2016.
[7]
Yustiana
Tri Wahyuni dan Ary Mahzaruddin Shiddiqi. Rancang Bangun Add-Ons Deteksi Cross Site Scripting (XSS) pada Peramban
Mozilla Firefox.
POMITS. vol. 2 2013.
[8]
Sugiyono.
Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif
dan R&D. Bandung : Alfabeta. 2009.
[9]
Chris
Snyder, Thomas Myer and Michael Southwell. Pro PHP Security From Application
Security Principles to The Implementation of XSS Defenses. 2nd ed. Ed. US: APRESS. 2010.
[10] Briony J Oates.Researching
Information Systems and Computing. London: SAGE Publicatios. 2007
Komentar
Posting Komentar