KEAMANAN BERBELANJA ONLINE DI ERA GLOBALISASI
JURNAL ILMIAH
“KEAMANAN BERBELANJA
ONLINE DI ERA GLOBALISASI”
Satria
Agung Pratama J.S 1116101370
PROGRAM
STUDI TEKNIK INFORMATIKA
SEKOLAH
TINGGI ILMU KOMPUTER PGRI BANYUWANGI
2017
ABSTRAK
Pada era
Globalisasi, penggunaan internet semakin berkembang pesat. Pemanfaatan internet
terjadi pada semua bidang kehidupan manusia. Salah satunya terjadi pada bidang
yang digemari kaum hawa yaitu berbelanja atau yang biasa dikenal dengan
shopping.
Dengan adanya
internet,kemudahan mengakses informasi telah berkembang kearah yang lebih modern
dan konsumtif dengan lahirnya online shop. Online shop memudahkan para pembeli
dan penjual yang terpisah oleh jarak dalam melakukan transaksi. Transaksi dapat
dilakukan dengan berbagai cara misalnya dengan bertemu ataupun transfer melalui
rekening. Setelah transfer terjadi, barang akan dikirim menuju alamat pembeli.
Seringkali dalam transaksi tersebut konsumen merasa kecewa dikarenakan barang
yang dibeli tidak sesuai dengan harapan atau bahkan barang tidak kunjung sampai
atau dapat dikatakan sebagai penipuan.
Dari masalah
diatas, kebanyakan orang berbelanja di online shop tanpa memperdulikan sistem
keamanan dalam transaksi yang akan dilakukan. Dengan adanya jurnal ini, kalian
akan mengetahui bagaimana melihat sistem transaksi yang aman dalam berbelanja
online.
Kata Kunci : Internet, Online Shopping,
Keamanan Transaksi
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Pada era globalisasi seperti saat ini, perkembangan dunia IT sangatlah
cepat dan semakin menjadi hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia.
Perkembangan dunia IT atau teknologi menjamah hamper disemua bidang kehidupan
seperti olahraga, kedokteran, seni budaya dan masih banyak lagi. Salah satu
peranan teknologi ada pada bidang marketing dan jual-beli. Pada era modern ini,
transaksi jual beli tak lagi sama seperti dahulu dimana pembeli dan penjual
harus bertemu untuk mencapai suatu kesepakatan jual-beli namun dapat dilakukan
dari jarak jauh seperti berbeda tempat bahkan berbeda negara.
Namun sayangnya,
seiring dengan berkembangnya online shopping ini, modus-modus kejahatan pun
juga ikut berkembang, seperti yang sudah kita ketahui adalah penipuan online shopping. Penipuan
melalui online shopping ini juga sangat marak sekali di era modernisasi. Kebanyakan korban adalah para pembeli yang hanya menggunakan tanpa
memahami cara bertransaksi yang aman.
1.2 Rumusan
Masalah
Masalah tersebut adalah bagaimana cara kita
mengetahui bagaimana cara berbelanja online yang aman.
1.3 Tujuan
Tujuan
pembuatan jurnal ini adalah untuk menambah wawasan tentang apa itu online
shopping dan mengetahui cara bertransaksi yang aman.
1.4 Manfaat
Manfaatnya adalah agar lebih berhati-hati dalam
bertransaksi online.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Teori
Penunjang
2.1.1 Pengertian Internet
Pengertian
internet (interconnection networking) sendiri adalah jaringan komunikasi global
yang terbuka dan menghubungkan jutaan bahkan milyaran jaringan komputer dengan
berbagai tipe dan jenis, dengan menggunakan tipe komunikasi seperti telepon,
satelit dan lain sebagainya. Awalnya internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk
oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat pada tahun 1969 melalui sebuah
proyek yang disebut dengan ARPANET.
Misi awal dari
proyek ini awalnya hanya untuk keperluan militer saja, tetapi lambat laun terus
berkembang dan bisa dinikmati oleh semua kalangan. Terciptanya internet telah
membawa perubahan yang sangat berarti dalam berbagai aspek kehidupan manusia.
Selain itu, internet juga telah melahirkan dunia baru yang memiliki pola, corak
sekaligus karakteristik yang berbeda dengan dunia nyata.
2.1.2 Konsep Online Shopping
Belanja online merupakan proses pembelian
barang/jasa oleh konsumen ke penjual real-time, tanpa pelayan dan melalui
Internet. Toko virtual ini mengubah paradigma proses membeli produk/jasa
dibatasi oleh tembok, pengecer atau mall. Proses tanpa batasan ini dinamakan
belanja online Business-to-Consumer (B2C). Ketika pebisnis membeli dari
pebisnis yang lain dinamakan belanja online Business-to-Business (B2B).
Keduanya adalah bentuk e-commerce (electronic commerce). Diawali tahun 1990-an,
Tim Berners-Lee dengan WWW server pertamanya, membuka penggunaannya secara
komersial dan dipergunakan sebagai sistem online toko pizza, Pizza Hut. Tahun
1994, Netscape memperkenalkan enkripsi data SSL transfer online, agar belanja
lebih aman. Tahun 1995, Amazon meluncurkan situs belanja online, dilanjutkan
dengan eBay di tahun 1996. Toko
online, tersedia selama 24 jam sehari, memiliki lebih banyak konsumen yang
mengakses lewat internet kapan dan di mana pun, lebih banyak menghemat BBM dan
waktu. Toko online menjelaskan produk yang dijual dengan baik, melalui teks,
foto dan file multimedia. Mereka juga menyediakan informasi produk, prosedur
keselamatan, saran, dan cara penggunaannya, fasilitas untuk berkomentar,
me-ranking itemnya, akses meninjau situs lain, fasilitas real-time menjawab
pertanyaan pelanggan, sehingga mempercepat mendapat kata sepakat pembelian dari
berbagai vendor pemilik toko online.
Toko Online selalu meningkatkan kinerjanya dengan
menganalisa pengunjungnya sehingga mereka tahu bahwa kita ada, bagaimana dan
mengapa kita datang, di mana kita melihat dan mencari produknya, melihat apa
yang kita beli, dan bagian apa yang kita tidak suka, serta mengapa kita pergi
tanpa membeli. Berdasarkan informasi itu, mereka mengoptimalkan diri untuk memenuhi
kebutuhan pengunjungnya agar lebih baik, misalnya dengan fasilitas search box,
reviews of products, personalized recommendations, dan lain-lain.
Konsumen lebih memperhatikan aspek kemudahan
mendapatkan barang dan metode pembayarannya. Konsumen hanya perlu menghubungi
retailer-nya, menunggu kiriman dari pos. Biasanya pengiriman dalam jumlah
kecil, jauh lebih mahal dari pengiriman lebih besar, bahkan ada yang menawarkan
pengiriman gratis pada pesanan yang cukup besar. Konsumen juga dapat beralih
antar pemasok dan vendor tanpa mengganggu proses belanja seperti belanja
konvensional.Konsumen juga tidak perlu terganggu dengan adanya keributan suara
orang belanja,kemacetan, tempat parkir,
pelayan yang tidak ramah, AC yang sangat dingin, bau menyengat, kamera di
lemari ganti, dan banyak lagi.
2.1.3 Konsep Online Shopping
Pada era informasi
sekarang ini berjualan tidak perlu lagi tanah dan bangunan khusus atau outlet
yang tentunya membutuhkan modal lebih banyak. Saat ini sudah sangat populer
berjualan di media internet atau Online shopping. Pengertian Online Shopping
sendiri adalah sebuah media yang memungkinkan customer membeli barang atau jasa
secara langsung dari seller dengan media internet menggunakan web browser.
Dengan adanya online shop kita sebagai pembeli biasa berbelanja berbagai macam
kebutuhan tanpa harus bertatap muka dengan penjual. Konsep Online Shop adalah
sebagai berikut :
· Penjual
Seorang penjual
membutuhkan web atau blog untuk memajang produknya. Dengan memaparkan rincian
produk serta harga yang jelas sehingga memudahkan konsumen dalam berbelanja.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh penjual adalah desain dari web atau
blog yang digunakan. Desain sangat berpengaruh karena pembeli cenderung menilai
sesuatu dari hal yang terlihat terlebih dahulu. Selain itu penjual perlu
bekerjasama dengan jasa pengiriman untuk memudahkan pendistribusian produk.
Pengiriman yang mengecewakan membuat pembeli enggan belanja lagi. Seorang
penjual biasa menjual produk sendiri atau bekerjasama dengan produsen, supplier,
atau pemasok apabila kekurangan modal.
· Pembeli
Untuk pembelian
online biasanya kita mengikuti tata cara yang telah ditetapkan penjual. Secara
garis besar pembelian online dimulai dari pembeli memilih barang atau jasa yang
diinginkan. Kemudian pembeli menghubungi penjual untuk memastikan ketersediaan
barang melalui kontak yang telah disediakan di web atau blog online shop
tersebut. Setelah deal maka pembeli akan melakukan pembayaran. Apabila
pembayaran telah dikonfirmasi, penjual akan mengirimkan barang yang dibeli
melalui jasa pengiriman yang telah disepakati.
· Pembayaran
Untuk pembayaran,
umumnya ada dua jenis. Transfer via bank dan COD (Cost On Delivery). Transfer
via bank adalah pembayaran melalui bank sesuai nominal belanja, sedangkan COD
dapat diartikan pembayaran dilakukan saat produk diterima oleh pembeli. Hal ini
tak lepas dari kesepakatan antara penjual dan pembeli terlebih dahulu.
Kelebihan
dan Kekurangan Online Shopping
Banyak hal yang menyebabkan seseorang lebih memilih belanja online karena memiliki banyak kelebihan. Berikut ini beberapa kelebihan belanja online :
Banyak hal yang menyebabkan seseorang lebih memilih belanja online karena memiliki banyak kelebihan. Berikut ini beberapa kelebihan belanja online :
·
Tidak
terikat tempat dan waktu, terutama bagi anda orang yang sibuk sehingga tidak
sempat berbelanja dengan mendatangi ke toko.
·
Banyak
pilihan toko online yang menyediakan ragam produk yang anda inginkan.
·
Menghemat
waktu dan tenaga, anda tidak perlu berkeliling mal atau toko, anda cukup
meluangkan waktu sebentar dengan membuka internet dan tentu saja anda akan
terhindar dari kemacetan jalan raya.
·
Anda
dapat membandingkan produk dan harga dengan toko online lainnya, sehingga lebih
banyak pilihan.
·
Proses
belanja yang mudah, cukup memesan barang, dan pembayaran biasanya dapat melalui
internet/mobile banking atau ATM dan tinggal menunggu barang dikirim.
Selain kelebihan ada juga Kekurangan dari
belanja online, berikut ini kekurangan dari belanja online :
·
Sering terjadi penipuan barang
tidak dikirim setelah dilakukan pembayaran. Fisik dan kualitas barang tidak
sesuai dengan yang diharapkan, karena kita hanya dapat melihat melalui foto
yang ada di website.
·
Dikenakan biaya transportasi,
sehingga ada biaya tambahan.
·
Tidak dapat melihat dan mencoba
secara barang yang dipesan.
·
Butuh waktu agar
barang sampai ditempat pembeli karena proses pengiriman.
2.1.4
Faktor-Faktor Penyebab Penipuan
Shopping Online
Seiring dengan berjalannya waktu, akan terlihat
bahwa bahaya dari shopping online ini, diantaranya :
·
Kekhawatiran
pencurian identitas pembeli online.
·
Masalah
pengembalian barang yang tidak sesuai dengan pembeli online.
·
Deskripsi produk
yang tidak sesuai dengan produk yang ditawarkan.
·
Uang pengiriman
barang terkadang lebih mahal dari barang itu sendiri.
2.1.5
Cara Pencegahan Penipuan Online
Dengan
semakin berkembangnya teknologi dan dunia internet, kini berbelanja tak harus lagi dilakukan dengan penjual
ditempat mereka. Toko online pun kini semakin banyak dan berkembang. Dengan
semakin banyaknya toko online yang ada, kita jadi lebih mudah mencari dan
memilih barang sesuai keperluan yang akan dibeli. Namun demikian seiring dengan
semakin banyaknya toko online, makin banyak juga penipu-penipu yang byang
emngatasnamakan toko online. Oleh karena itu kita harus jeli memilih tempat
untuk belanja online jika tidak mau tertipu. Dibawah ini, kami menyajikan
cara-cara agar pembeli online tidak mengalami penipuan dari oknum-oknum tidak
bertanggung jawab yang bersarang di toko online. Berikut adalah beberapa cara
pencegahan yang dapat kita lakukan saat ingin berbelanja secara online :
1.
Website yang Terpercaya
Sebelum anda memulai
berbelanja online, anda harus mencari tahu terlebih dahulu dimanakah website
jual-beli yang terpercaya (minim penipu). Anda bisa searching di internet
mengenai website jual-beli yang udah terpercaya dan cari informasi juga
mengenai orang-orang yang pernah berbelanja di website tersebut.
2.
Hindari Harga yang Terlalu Miring
Jangan terlalu tergiur
dengan harga yang terlalu miring atau murah, karena harga yang terlalu murah
itu patut dicurigai. Soalnya harga pasti sesuai dengan kualitas, dan gak
mungkin seorang penjual menjual barangnya terlalu murah, karena jelas-jelas itu
akan merugikan mereka, kecuali kalau penjual itu adalah penipu.
3.
Kenali Produk
Kalau anda ingin membeli
suatu produk, sebaiknya anda browsing dulu mengenai produk yang ingin anda
beli, agar anda lebih mengenal tentang produk tersebut dan apa aja yang
disertakan oleh produk tersebut jika anda membelinya (kelengkapannya). Selain
itu, supaya anda bisa mencocokan produk yang dijual sesuai atau tidak (harga,
foto produk, kelengkapan) dengan iklan yang disediakan penjual.
4.
COD (Cash On Demand)
Singkatan yang sering
digunakan para Kaskuser ketika seorang pembeli ingin bertemu dengan
penjual. Jadi COD ini adalah kegiatan tranksaksi secara langsung di suatu
tempat antara pembeli dan penjual. Cara ini merupakan cara paling aman agar gak
ketipu kalau berbelanja online. Jika seorang penjual gak bisa atau gak mau
diajak COD, maka anda patut curiga kalau penjual tersebut adalah penipu.
5.
Rekber (Rekening Bersama)
Rekber adalah salah satu
jasa sebagai perantara pembeli dan penjual. Jadi dengan adanya rekber, tindak
penipuan bisa diminimalisir. Karena dengan adanya rekber, uang yang ditransfer
akan ditahan oleh pihak rekber, sehingga gak langsung sampai ke penjual sampai
barang yang kita beli diterima. Maka dari itu, sebaiknya gunakanlah rekber
untuk melakukan transaksi online, tapi carilah juga jasa rekber yang
terpercaya.
6.
Kenali Penjual
Disini perlu ada sedikit
skill kepo (knowing every particle things). Sebelum membeli produk,
baiknya kalau kita mencari tahu asal usul si penjual tersebut. Bagaimana barang
jualannya, websitenya, testimonialnya, reputasinya dll. Apalagi kalau penjual
yang masih newbie atau yang belum ada reputasi/testimonial, sebaiknya anda
lebih berhati-hati, karena informasinya pasti sangat sulit untuk dicari.
7.
Simpan Bukti Pembayaran, Email dan
SMS
Sebaiknya, setelah anda
melakukan transfer uang, simpalan bukti pembayaran tersebut beserta email dan
SMS antara anda dan penjual. Jadi, jika terjadi sesuatu yang gak diinginkan
(ditipu), maka anda bisa memberikan bukti tersebut kepada pihak berwajib
(polisi) untuk menangani masalah tersebut.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan yang telah
dilakukan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan sebagai berikut :
Pengaruh
arus globalisasi di jaman modern ini menghasilkan banyak dampak yang baik
maupun buruk dalam berbagai aspek kehidupan termasuk bidang teknologi yang saat
ini sedang berkembang pesat. Dunia belanja misalnya, tak lepas dari peranan
teknologi yang membuatnya mudah untuk diakses dan dibeli dari tempat yang
berbeda antara penjual dan pembeli. Kemanan berangsur-angsur tidak menjadi
prioritas dalam berbelanja online. Banyak kaum hawa yang langsung tertarik dan
langsung memesan barang yang diinginkan tanpa mengetahui apakah toko online
tersebut benar-benar ada atau bukan penipuan.
Akibatnya
akhir-akhir ini banyak terjadi penipuan online yang nilainya bervariasi mulai dari
puluhan ribu, ratusan ribu bahkan mencapai puluhan juta rupiah. Transaksi dalam
jumlah kecil beresiko lebih tinggi terkena penipuan apabila pembeli kurang
waspada dengan motif-motif penipuan online yang marak terjadi.
Perlu
adanya pemahaman dari pembaca tentang pentingnya keamanan dalam berbelanja
online agar tidak mudah tertipu.
3.2 SARAN
Dengan banyaknya penipuan online yang terjadi pada saat ini,
penulis berharan para pembaca bias lebih memperhatikan keamanan dalam
berbelanja online. Lebih baik mencegah daripada mengobati mungkin pepatah yang
tepat untuk hal yang satu ini. Berbelanja online mungkin sangat menyenangkan
dan tidak menghabiskan tenaga tetapi perlu kecermatan dari pembeli untuk
menghindari tidak penipuan oleh karena itu telah dipaparkan beberapa tips atau
cara yang dapat menghindarkan pembaca dari penipuan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Komentar
Posting Komentar